BERITA

BAHAYA KERACUNAN INSEKTISIDA RUMAH TANGGA

Senin, 18 Desember 2017   dr. Jollis, Sp.EM   3936  

Sumber foto : newportnaturalhealth.com 

Tanpa disadari kita dapati berbagai jenis Insektisida yang tersimpan dirumah tangga. Insektisida ini bukan saja digunakan di dalam rumah tetapi juga digunakan di halaman rumah dan kebun untuk melindungi tanaman dari serangga lainnya, Anak-anak merupakan korban utama pada kasus keracunan ini karena rasa keingin tahuannya yang tinggi dan tingkah lakunya dimana senang sekali memasukan apa saja yang ditemuinya ke dalam mulut.
 
Insektisida tidak saja beracun terhadap organisme sasaran tetapi juga terhadap,organisme lainnya seperti manusia dan hewan peliharaan. Insektisida masuk atau meracuni tubuh melalui beberapa cara yaitu tertelan (mulut), terhirup (hidung/saluran pernafasan), kontak kulit atau mata. Gejala keracunan yang nampak akibat terkena insektisida dengan frekuensi satu kali merupakan keracunan akut sedangkan bila gejala nampak setelah berulangkali atau dalam jangka panjang terkena racun merupakan keracunan kronik.

Di dalam rumah tanggga, insektisida sering sekali digunakan, biasanya untuk membunuh atau mengusir nyamuk, kecoa, lalat, atau semut. Racun serangga ini terdapat dalam beberapa sediaan yaitu berbentuk semprotan (cairan/aerosol), lotion, elektrik, lingkaran dan kepingan/butiran. Insektisida yang digunakan didalam rumah tangga kebanyakan mengandung bahan aktif piretrin/piretroid. Piretrin merupakan ekstrak oleoresin yang berasal dari bunga krisan yang telah dikeringkan dan bersifat insektisida, sedangkan piretroid merupakan sintetik dari piretrin. Umumnya senyawa ini mempunyai toksisitas akut yang rendah pada manusia, hal ini disebabkan kecepatan metabolisme tubuh menginaktifkan senyawa ini, walaupun demikian insektisida ini merupakan agen pencetus alergi, oleh karena itu menyebabkan bersin, batuk, nafas pendek dan sakit di bagian dada pada anak-anak yang mengidap asma dan alergi. 

Walaupun senyawa ini toksisitasnya rendah, tetapi dapat menyebabkan keracunan dan kematian dengan dosis tertentu dan tergantung kepada cara masuknya racun ke dalam tubuh manusia. Tanda-tanda keracunan karena kontak dengan kulit menyebabkan iritasi lokal dan kulit menjadi kering, bila tertelan menyebabkan mual, muntah serta diare sedangkan bila terhirup melalui saluran pernafasan menyebabkan iritasi saluran nafas atas seperti rhinitis, radang kerongkongan. Pada pasien yang sensitive terpapar racun ini secara berulang dapat menyebabkan serangan asma. Keracunan juga menyebabkan kerusakan sistem saraf pusat dan dapat mengakibatkan koma, serta sesak nafas. 

Bila terjadi keracunan karena terhirup, hendaklah segera dibawa ke tempat yang berudara segar dan bila diperlukan beri bantuan pernafasan. Jika racun piretroid (jenis semprotan) terkena kulit, bagian yang terkena segera dicuci dengan air bersih yang mengalir dan sabun. Pada mata yang terkena semprotan racun tersebut, cuci dengan air bersih selama 10-15 menit. Pakaian yang terkena racun haruslah dicuci sebelum dipakai lagi.

Tips untuk pencegahan keracunan dalam penggunaan insektisida di rumah :

  1. Sebelum menggunakannya bacalah label yang ada dikemasan. Jangan rusak label karena didalamnya terdapat informasi mengenai cara menggunakannya, penyimpanan, bahayanya dan pertolongan pertamanya jika terjadi keracunan serta informasi lainnya.

  2. Insektisida hendaklah disimpan dengan aman ( ditempat yang tidak terjangkau oleh anak-anak seperti dilemari yang terkunci atau tempat yang agak tinggi) sebelum dan setelah digunakan.

  3. Jangan menyimpan dekat dengan bahan-bahan makanan dan minuman.

  4. Simpan dalam wadah aslinya dan jangan pindahkan ke dalam wadah lain terutam ke dalam wadah bekas makanan/minuman.

  5. Jangan sekali-kali menggunakan bekas wadah insektisida untuk tempat makan atau minuman sekalipun untuk hewan peliharaan.

  6. Gunakan insektisida dalam bentuk semprotan kurang lebih 1 jam sebelum tidur, Sebelum menggunakannya pastikan anak-anak tidak berada disekitar ruangan yang akan disemprot dan semua alat mainan disimpan ke tempat lain.

  7. Pastikan obat nyamuk bakar digunakan dengan aman dan jauhkan dari bahan yang mudah terbakar.

 

Tentang Penulis

dr. Jollis, Sp.EM adalah kepala instalasi gawat darurat di RSUD Sumbawa, Menyelesaikan pendidikan spesialis emergency pada tahun 2011, menyelesaikan Emergency Medical Service (EMS) fellowship di singapore general hospital tahun 2016, dan fellowship in critical and emergency ultrasound tahun 2017 di Malaysia.

  • Share on :

  • Berita Lainnya
  • PENANDATANGANAN PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA RSUD SUMBAWA DENGAN KEJAKSAAN NEGERI SUMBAWA

    PENANDATANGANANANTARA RSUD SUMBAWA DENGAN KEJAKSAAN NEGERI SUMBAWA TERKAIT PERJANJIAN KERJASAMA

    TALKSHOW KESEHATAN JIWA DALAM RANGKA HUT KABUPATEN SUMBAWA KE-65

    KEGIATAN TALKSHOW KESEHATAN JIWA DALAM RANGKA MERAYAKAN HUT KABUPATEN SUMBAWA KE-65

    BAKTI SOSIAL KHITANAN MASSAL DALAM RANGKA HUT KABUPATEN SUMBAWA KE-65

    KEGIATAN KHITANAN MASSAL DALAM RANGKA MERAYAKAN HUT KABUPATEN SUMBAWA